Jenis-jenis Resistor dan fungsinya

Bagi orang yang selalu berbaur dengan komponen elektronika tentunya sudah tidak asing lagi dengan komponen ini. Resistor merupakan komponen wajib yang ada dalam sebuah rangkaian pcb dimana biasanya digunakan sebagai tahanan atau resistansi agar tegangan yang dikeluarkan ke komponen lainnya sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Adapun pengertian Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang biasa digunakan sebagai resistansi dalam sebuah rangkaian agar menghasilkan tegangan yang sesuai dengan kebutuhan komponen lainnya.


Resistor umunya berbentuk persegi panjang dengan gelang-gelang warna yang menempel pada badan resistor. Gelang warna yang ada pada resistor tersebut merupakan kode warna yang digunakan untuk memberitahu nilai resistansi resistor tanpa harus melakukan pengukuran. Contohnya seperti kode warna (merah, merah, coklat, emas) kode tersebut memberikan informasi kepada kita bahwa resistor tersebut bernilai 220 Ohm.

Adapun jenis-jenis Resistor berdasarkan fungsinya

1. Resistor Tetap


Resistor tetap merupakan resistor yang memiliki nilai tahanan atau hambatan yang tetap atau tidak berubah. Biasanya resistor tetap memiliki kode-kode warna pada bagian badan resistor, dimana kode warna tersebut memberikan informasi nilai tahanan atau hambatan pada komponen resistor.

  1. Resistor Kawat

    Resistor Kawat adalah jenis resistor generasi pertama yang lahir pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi

  2. Resistor Batang Karbon (Arang)

    Resistor Batang Karbon dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan pembacaannya dapat dilihat pada tabel kode warna. Jenis resistor ini juga merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian elektronika

  3. Resistor Keramik atau Porselin

    Resistor Keramik atau Porselin terbuat dari keramik yang dilapisi dengan kaca tipis. Jenis resistor ini telah banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt.

  4. Resistor Film Karbon

    Resistor Film Karbon dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini juga sudah banyak digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi. Namun, untuk masalah ukuran fisik, resistor ini masih kalah jika dibandingkan dengan resistor keramik

  5. Resistor Film Metal

    Resistor film metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor tahan terhadap perubahan temperatur. Resistor ini juga memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% atau 5%. resistor film metal ini memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna

2. Resistor Variabel(Berubah)


Resistor Variabel merupakan resistor yang nilai hambatannya dapat berubah-ubah. Nilai hambatan pada resistor variabel ini dapat berubah-ubah karena adanya kontak fisik manusia yang mengatur nilai hambatannya ataupun juga berdasarkan kondisi yang diterima oleh sensor.


  1. Potensiometer

    Adalah resistor tiga terminal yang nilai tahanannya dapat diubah dengan cara menggeser (untuk potensio jenis geser) atau memutar (untuk potensio jenis putar) tuasnya.

  2. Trimpot
    Adalah potensiometer yang cara mengubah nilai tahanannya dengan cara mentrim dengan menggunakan obeng trim.

  3. PTC)Postif Temperature Control)

    PTC termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh suhu. Nilai hambatan PTC saat dingin adalah sangat rendah, tetapi saat suhu PTC naik maka nilai hambatannya juga ikut naik.

  4. NTC (Negative Temperature Control)

    NTC juga termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh suhu, tetapi NTC kebalikan dari PTC, dimana nilai tahanan NTC saat dingin sangat tinggi, tetapi saat suhu NTC semakin naik, maka nilai tahanannya akan semakin mengecil bahkan nol

  5. LDR (Light Depending Resistor)

    LDR adalah merupakan resistor peka cahaya atau biasa disebut dengan fotoresistor, dimana nilai resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya.

  6. VDR (Voltage Dependent Resistor)

    VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor tidak tetap yang nilai resistansinya akan berubah tergantung dari tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterima, maka nilai tahanannya akan semakin mengecil, sehingga arus yang melaluinya akan semakin besar. Dengan adanya sifat tersebut maka VDR akan sangat cocok digunakan sebagai stabilizer bagi komponen transistor.

Comments

  1. Pengertian resistor dan macam macam resistornya penjelasannya cukup lengkap gan. Kalo bisa contohin juga dong rangkaian seri dan paralel resistor nya dan juga penerapan resistor nya dirangkaikan supaya lebih paham lagi hehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Mohon saat berkomentar gunakan bahasa yang baik, santun dan tidak mengandung sara.

Popular posts from this blog

Membuat Sensor Cahaya Sederhana

Cara membuat layout PCB atau mendesain PCB dengan proteus

Rangkaian lampu flip-flop 4 led