Pengertian Konjungsi, Nomina, Verba, dan Nominalisasi

Banyak orang awam yang belum mengetahui apa itu Konjungsi, Nomina, Verba dan Nominalisasi. Biasanya kata-kata ini muncul pada pelajaran bahasa indonesia jenjang sekolah menengah atas. Secara singkat Konjungsi biasanya digunakan untuk menggabungkan kata atau kalimat, kemudian untuk Nomina adalah kata benda yang biasanya dijadikan pelengkap dalam sebuah kalimat, selanjutnya Verba adalah kata kerja yang biasanya dijadikan predikat dalam sebuah kalimat yang menyatakan suatu tindakan. Untuk Nominalisasi adalah kata kerja atau kata sifat atau kata benda yang dapat bertindak sebagai kepala dari suatu frasa nomina.

Berikut adalah penjelasan secara lengkapnya tentang pengertian Konjungsi. Nomina, Verba dan Nominalisasi.



Konjungsi


Konjungsi atau kata sambung adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan. atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan tidak untuk tujuan atau maksud lain.

Konjungsi tidak dihubungkan dengan objek, konjungsi tidak menerangkan kata, konjungsi hanya menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat dan sebagainya. Oleh karena itu kata yang sama dapat merupakan preposisi dalam bagian yang satu, adverb dalam bagian yang lain, atau konjungsi dalam bagian yang lain pula.

Adapun fungsi konjungsi yaitu menghubungkan :
  • kata dengan kata
  • frasa dengan frasa
  • klausa dengan klausa
  • kalimat dengan kalimat
  • paragraf dengan paragraf (konjungsi antar paragraf dinamakan transisi)

Contoh sejumlah kata konjungsi, antara lain:
  • dan
  • atau
  • tetapi
  • ketika
  • seandainya
  • supaya
  • walaupun
  • seperti
  • oleh karena
  • sehingga
  • bahwa

Konjungsi terbagi menjadi dua, yaitu:

  1. Konjungsi Koordinatif

    Konjungsi Koordinatif adalah konjungsi kata yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama, misalnya kata dan, tetapi, atau, bahkan, tambahan, namun, dan lain-lain.

    Contoh konjungsi koordinatif :
    Aku ingin berangkat sekolah, tetapi hujan belum reda.

  2. Konjungsi Subordinatif

    Konjungsi Subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat atau menghubungkan bagian dari kalimat subordinatif, misalnya kata ketika, pada, saat, jika/jikalau, sebab/karena, agar, supaya, bahwa, yang, untuk, guna, demi, andai, seandainya, bila, apabila, sementara, dan lain-lain.

    Contoh konjungsi subordinatif :
    Ia tertidur ketika guru menjelaskan materi pelajaran.

Nomina


Nomina atau kata benda adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibedakan. Kata benda dapat dibagi menjadi dua:

  1. Kata benda konkret

    Untuk benda yang dapat dikenal dengan panca indera (misalnya buku).

  2. Kata benda abstrak

    Untuk benda yang menyatakan hal yang hanya dapat dikenal dengan pikiran (misalnya cinta).

Selain itu, jenis kata ini juga dapat dikelompokkan menjadi kata benda khusus atau nama diri (proper noun) dan kata benda umum atau nama jenis (common noun). Kata benda nama diri adalah kata benda yang mewakili suatu entitas tertentu (misalnya Jakarta atau Ali), sedangkan Kata benda umum adalah sebaliknya, menjelaskan suatu kelas entitas (misalnya Kota atau Orang).

Kata Kerja/Verba


Kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat. Berdasarkan objeknya, kata kerja dapat dibagi menjadi dua:

  1. Kata kerja transitif adalah kata kerja yang membutuhkan pelengkap atau objek seperti memukul (bola).
  2. Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan pelengkap seperti (Lari).

Nominalisasi


Nominalisasi dalam linguistika adalah penggunaan verba (kata kerja) atau adjektiva (karta sifat) sebagai nomina (kata benda), dengan atau tanpa perubahan morfologis, sehingga kata tersebut dapat bertindak sebagai kepala dari suatu frasa nomina.

Contoh kata nominalisasi:
"Anak memakai baju merah itu sedang memakan kue" dimana "Anak yang memakai baju merah itu" menjadi grup nominanya.

Nominalisasi juga dapat dilakukan dengan imbuhan-Nya, misalnya "Dibangunnya jembatan secara swadaya oleh masyarakat memudahkan angkutan antar kedua kampung itu" dimana grup nominanya adalah "Dibangunnya jembatan secara swadaya oleh masyarakat". Contoh lain adalah "Tinggal di Surabayanya seminggu".

Contoh lain dengan ke-, -an, pe-... kan, pe-... -an, dan ke- ... -an.

Contoh :

  • gerakan, pergerakan (dari gerak)
  • perubahan (dari ubah)
  • kemudahan (dari mudah)
  • kehendak (dari hendak)
  • kegagalan (dari gagal)



Comments

Popular posts from this blog

Membuat Sensor Cahaya Sederhana

Cara membuat layout PCB atau mendesain PCB dengan proteus

Rangkaian lampu flip-flop 4 led